Pertanyaan “Bagaimana saya mendesain kegiatan pembelajaran agar murid yang beragam dapat mencapai tujuan pembelajaran?” muncul dalam konteks perencanaan kegiatan pembelajaran pada pendekatan UbD. Pertanyaan ini penting untuk memastikan kegiatan yang dirancang inklusif, adaptif, dan mendukung pencapaian hasil belajar semua siswa.
Pendekatan UbD (Understanding by Design) menggunakan prinsip Backward Design, yaitu merancang pembelajaran dari tujuan akhir yang diinginkan. Salah satu pertanyaan penting dalam proses ini adalah:
“Bagaimana saya mendesain kegiatan pembelajaran agar murid yang beragam dapat mencapai tujuan pembelajaran?”
Pertanyaan ini muncul pada tahap merancang kegiatan pembelajaran (Learning Plan/Activities), setelah guru menentukan tujuan dan asesmen. Tahap ini fokus pada bagaimana mengatur kegiatan yang relevan, menarik, dan efektif bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki gaya belajar, kemampuan, dan kebutuhan berbeda.
1. Peran Tahap Merancang Kegiatan
Tahap kegiatan bertujuan untuk mendukung siswa mencapai tujuan pembelajaran dan siap menghadapi asesmen. Guru merancang strategi, metode, dan aktivitas yang memungkinkan:
-
Siswa memahami konsep atau materi dengan cara yang sesuai gaya belajar mereka.
-
Siswa mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.
-
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata atau proyek.
Dengan desain kegiatan yang tepat, pembelajaran menjadi lebih terarah, efektif, dan inklusif.
2. Prinsip Mendesain Kegiatan untuk Siswa yang Beragam
Mengingat keberagaman siswa, guru perlu mempertimbangkan beberapa prinsip:
-
Diferensiasi (Differentiation): Memberikan variasi tugas sesuai kemampuan, minat, atau gaya belajar siswa.
-
Penggunaan multimodal: Mengkombinasikan visual, auditori, kinestetik, dan media digital agar semua siswa dapat memahami materi.
-
Kolaborasi: Membuat kelompok belajar atau diskusi agar siswa saling belajar dan berbagi ide.
-
Pemberian pilihan: Memberikan opsi kegiatan atau proyek sehingga siswa dapat memilih sesuai kekuatan dan minat mereka.
Pendekatan ini memastikan semua siswa dapat terlibat aktif dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Contoh Implementasi
Misalnya, dalam pembelajaran IPA tentang energi terbarukan:
-
Tujuan: Siswa memahami jenis-jenis energi terbarukan dan dampaknya bagi lingkungan.
-
Asesmen: Siswa membuat poster atau presentasi yang menampilkan informasi dan analisis.
-
Kegiatan: Guru bisa membagi siswa dalam kelompok, menyediakan sumber belajar visual dan video, serta mengizinkan siswa memilih proyek poster atau model sederhana.
Dengan desain kegiatan ini, siswa yang berbeda kemampuan tetap dapat mencapai tujuan pembelajaran.
4. Hubungan dengan Tujuan dan Asesmen
Tahap merancang kegiatan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu selaras dengan tujuan dan asesmen. Guru harus memastikan:
-
Kegiatan mendukung pencapaian tujuan.
-
Kegiatan memungkinkan siswa menunjukkan kemampuan yang akan diukur melalui asesmen.
-
Kegiatan inklusif sehingga setiap siswa memiliki kesempatan yang adil untuk berhasil.
5. Kesimpulan
Pertanyaan “Bagaimana saya mendesain kegiatan pembelajaran agar murid yang beragam dapat mencapai tujuan pembelajaran?” harus dipertimbangkan pada tahap merancang kegiatan pembelajaran dalam pendekatan UbD. Tahap ini memastikan pembelajaran efektif, inklusif, dan relevan dengan asesmen, sehingga semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Mendesain kegiatan yang bervariasi dan adaptif merupakan kunci keberhasilan pendekatan UbD.
Jawaban pilihan soal: D. Merancang kegiatan pembelajaran ✅