Refleksi Pembelajaran Berdiferensiasi (Video 2.1)
1. Apakah Bapak/Ibu guru mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik dalam merancang pembelajaran? Mengapa demikian?
Ya, saya selalu mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik dalam merancang pembelajaran. Setiap peserta didik memiliki keunikan dalam hal kesiapan belajar, minat, serta gaya belajar. Jika kebutuhan mereka tidak dipetakan sejak awal, maka pembelajaran cenderung tidak merata dan hanya menguntungkan sebagian siswa.
Dalam video 2.1, guru menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan belajar sangat penting dengan melakukan observasi, memetakan kemampuan awal siswa, serta memberikan aktivitas yang sesuai dengan tingkat kesiapan mereka. Hal ini mengingatkan saya bahwa pembelajaran harus berpusat pada peserta didik agar mereka merasa dihargai, lebih terlibat, dan mampu mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
2. Apakah Bapak/Ibu guru menerapkan diferensiasi konten, proses, atau produk untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik? Mengapa demikian?
Ya, saya menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dalam video 2.1 terlihat bahwa guru menggunakan berbagai bentuk kegiatan untuk memenuhi kebutuhan siswa—misalnya memberikan pilihan aktivitas, memfasilitasi kerja kelompok berdasarkan tingkat kesiapan, menggunakan media yang beragam, dan memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan hasil belajar dengan cara yang berbeda.
Praktik tersebut juga saya lakukan karena saya menyadari bahwa siswa belajar dengan cara yang berbeda-beda. Diferensiasi konten membantu siswa memahami materi sesuai kemampuan mereka, diferensiasi proses memungkinkan mereka belajar melalui aktivitas yang paling cocok, dan diferensiasi produk memberi mereka kesempatan menunjukkan pemahaman dengan cara yang sesuai kekuatan masing-masing. Dengan menerapkan diferensiasi, pembelajaran menjadi lebih adil, inklusif, dan berpihak pada peserta didik.